1 Menulis Ilmu Pengetahuan Dalam Islam. Sejak awal Islam telah memotivasi dan menyuruh kaum muslim untuk membaca melalui ayat 1-5 dan secara khusus mengisyaratkan menulis ilmu pengetahuan melalui ayat 4 dari QS; al-'Alaq. Dalam praktek, Nabi saw menyuruh para sahabat menulis semua ayat Al-Qur'an sejak awal diturunkan sampai ayat terakhi
Haditstentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Question from @Chita12 - Sekolah Menengah Atas - Ti. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
Dalildari Hadist tentang Menuntut Ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan kewajiban tiap Muslim sejak lahir hingga masuk liang lahat. Hal ini pun tertuang dalam perintah banyak hadis. Semuanya sangat menekankan pentingnya memelajari ilmu pengetahuan, baik agama, sains, budaya dan teknologi. Seperti firman Allah SWT berikut ini:
Berikutkumpulan hadits tentang menuntut ilmu dalam bahasa Arab dan latin disertai dengan arti dan terjemahan bahasa Indonesianya. (baca juga doa menuntut ilmu yang bermanfaat) Hadist Menuntut Ilmu اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْد "Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur."
Ilmupengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat." (hr. Hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi jan 15 hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sesungguh islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan. Source: ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.
10Hadits Menuntut Ilmu dalam Islam, Arab, Latin, dan Artinya 1. تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ) Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani). 2.
Didalam Al-Quran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains yang merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-Qur'an. Bahkan kata 'ilm dan turunannya disebut sebanyak 778 kali.
1A79LPA. - Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang Islam. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan pada Rasulullah adalah perintah membaca Iqra!. Aktivitas membaca ini dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk memperoleh ilmu. Orang yang menuntut ilmu dianggap sederajat dengan pasukan yang berjihad. Hal itu tertuang dalam firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 122. Dengan demikian, ganjaran penuntut ilmu setara dengan balasan surga bagi pejuang perang. Rasulullah SAW pernah bersabda “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah,” Dailami. Dalam hadis lain, beliau menyatakan "Barang siapa menempuh satu jalan [cara] untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga," Muslim. Ilmu yang wajib dipelajari seorang muslim adalah ilmu agama, minimal paham dasar-dasar ajaran Islam. Selanjutnya, ia juga dituntut untuk menimba ilmu duniawi sesuai dengan bidang yang ia geluti sehari-hari. Orang yang menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, mencakup ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT, lebih utama dibandingkan ahli ibadah, memperoleh naungan malaikat, dan sebagainya. Penjelasan lengkap mengenai keutamaan penuntut ilmu dapat dilihat di sini. Ayat Al-Quran tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu dalam IslamDalil mengenai ilmu pengetahuan dan kewajiban menuntut ilmu tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. QS. Al-Mujadalah Ayat 11يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Bacaan latinnya "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr"Artinya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan 'Berdirilah kamu', berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Mujadalah [58] 11. 2. QS. Shad Ayat 29كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ Bacaan latinnya "Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb"Artinya "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran," QS. Shad [38] 29. 3. QS. At-Taubah Ayat 122وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Bacaan latinnya "Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżaruun"Artinya "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya," QS. At-Taubah [9] 122.Baca juga Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup Ayat Al Quran Tentang Kejujuran Sikap Siddiq di Al Ahzab-At Taubah Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Akhlak Serta Penjelasannya - Sosial Budaya Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno
- Keanekaragaman hayati tak hanya memberikan manfaat bagi manusia, melainkan juga untuk mempertahankan keberlangsungan ekosistem. Contohnya, seperti hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, lebih mendukung untuk kelestarian ekosistem dibandingkan ekosistem pertanian yang monokultur. Selain itu, ada juga hama yang bernama wereng menyerang padi. Sehingga, dianjurkan bagi petani untuk menambahkan pupuk pada lahan agar tanaman padi dapat tumbuh subur. Berbeda dengan hutan hujan tropis, dengan adanya tanaman dan hewan yang beranekaragam maka kesempatan satu jenis hewan untuk meningkat populasinya dengan cepat menjadi berkurang. Baca juga Keanekaragaman Hayati di Indonesia Hewan dan Tumbuhan Manfaat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati yang ada di bumi memberikan manfaat pada sejumlah hal, di antaranya di bidang farmasi, ekologi, dan pangan. Berikut penjelasan manfaat keanekaragaman hayati, yang dikutip dari - Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Banyak ilmuwan yang sudah meneliti tentang flora dan fauna di bumi. Untuk itu, keanekaragaman hayati sangat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. - Farmasi Keanekaragaman hayati dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan serta untuk ilmu tentang tumbuhan yang bisa dijadikan obat sudah ada sejak lama. Selain itu, hewan-hewan yang ada di bumi bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan obat juga.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Teknologi dan hadits...Dalam hadits dikitab tauhid muhammad ibnu abdul wahhab at tamimi dikatakanTidak ada yang lebih zhalim dari orang yang menciptakan sesuatu meniru ciptaan-Ku. Coba mereka coba menciptakan biji-bijian atau sebiji dzarrah!" HR. Al-Bukhari 5609 dan Muslim 2111. Manusia menciptakan teknologi dibidang dunia itu bukan berarti meniru ciptaan Allah...tapi untuk kebutuhan hidup dan kemaslahatan dan manfaat dunia akhirat..... seandainya manusia meniru ciptaan Allah... pencipta sesunggunya dari manusia dan amal perbuatan mereka seperti menciptakan sesuatu penemuan... tetap Allah pencipta dan penemunya..... Seandainya manusia tidak meniru ciptaan Allah...tak ditemukan teknologi komputer...kecerdasan buatan..... lukisan lukisan gambar gambar.... robot robot.... kamera kamera....Kalo manusia gak memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi.... apa bedanya manusia dengan binatang?...... binatang pasrah terhadap Allah tak menciptakan inovasi teknologi... kecuali burung yang membuat sarang untuk bertelur dan mengerami anak anaknya.....Manusia diberi akal dan kecerdasan oleh Allah...jika manusia tak mencipta teknologi tak mau teknologi tak bisa teknologi dan anti teknologi.... nama Allah sang pemberi kecerdasan tak dimuliakan manusia dan manusia juga tak dimuliakan karena sama dengan binatang......Manusia muslim dan non muslim dimuliakan Allah yang maha pengasih dan penyayang....karena bisa bikin perahu pesawat mobil sepeda motor kereta api..robot komputer kamera...manusia itu dimuliakan dengan ada nya itu semua...Allah juga dimuliakan...karena menciptakan manusia yang cerdas.... Yang bisa meniru ciptaan Allah....Jangan anti teknologi dan perkembangan zaman..... Tapi magsud haditsDalam hadits dikatakan 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Teknologi apapun bentuknya adalah suatu hal yang sangat penting pada kehidupan hari ini. Tidak heran, sejak jauh-jauh hari Nabi Saw. sudah mengisyaratkan pentingnya mempelajari teknologi bagi seorang artikel ini, kami telah sedikit menghimpun beberapa hadits tentang teknologi yang mungkin dapat menjadi referensi Anda. Semoga bermanfaat ya!طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.” HR Ibnu MajahHadits di atas ini, sepertinya sudah sangat familiar di tengah-tengah kaum muslim. Bahkan mungkin sejak kita kecil sudah mendengar hadits yang singkat tapi penuh makna ini dari guru-guru yang ada di Sekolah Dasar maupun ketika kajian TPA yang diadakan di masjid sekitar dasarnya, hadits ini tidak secara langsung menyebut kata teknologi. Melainkan hadits ini memang merupakan dalil kewajiban untuk mempelajari ilmu-ilmu agama seperti ilmu fiqih, bahasa Arab, Al Qur’an dan yang jika ditelusuri lebih lanjut lagi, sejatinya disini juga ada anjuran untuk mempelajari teknologi yang notabene merupakan ilmu yang sangat bermanfaat untuk urusan dunia. Hal ini karena sebagian ulama ada yang menafsirkan kata ilmu dengan setiap apa yang berguna bagi kehidupannya di dunia. Dan tentu teknologi merupakan bagian dari hal yang sangat berguna bukan?Bukankah dulu di masa Kekhalifahan Abbasiyah banyak sekali ilmuwan dan cendekiawan muslim yang menjadi pionir teknologi modern saat ini. Sebut saja Al Khawarizmi yang menemukan sistem Al Jabar, Ibnu Firnas penemu konsep pesawat terbang jauh sebelum Wright bersaudara, Ibnu Haytam sebagai Bapak Optik dunia, dan masih banyak yang Manusia Lebih Mengetahui Urusan DunianyaPerlu Anda ketahui, Rasulullah Saw. tidak lebih tahu tentang ilmu dunia dibandingkan para shahabatnya. Di antara buktinya adalah hadits dari Anas tentang mengawinkan بقَوْمٍ يُلَقِّحُونَ، فَقالَ لو لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ قالَ فَخَرَجَ شِيصًا، فَمَرَّ بهِمْ فَقالَ ما لِنَخْلِكُمْ؟ قالوا قُلْتَ كَذَا وَكَذَا، قالَ أَنْتُمْ أَعْلَمُ بأَمْرِ ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam melewati sahabatnya yang sedang mengawinkan kurma. Beliau shallallahu alaihi wa sallam lalu bersabda, “Seandainya kalian tidak melakukan seperti itu pun, niscaya kurma itu tetaplah bagus.” Setelah beliau berkata seperti itu, mereka lalu tidak mengawinkan kurma lagi, namun kurmanya justru menjadi jelek. Ketika melihat hasilnya seperti itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Kenapa kurma itu bisa jadi jelek seperti ini?” Kata mereka, “Wahai Rasulullah, Engkau telah berkata kepada kita begini dan begitu…” Kemudian beliau bersabda, “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.” HR MuslimBerdasarkan hadits ini, dengan jelas bahwasanya Nabi Saw. tidak lebih mengetahui tentang urusan dunia dibandingkan mereka yang memiliki keahlian pada suatu bidang. Karena pada hakikatnya Nabi pun hanyalah manusia biasa sebagaimana apa yang tertulis dalam Al Qur’ itu, frasa “Kamu lebih mengetahui urusan duniamu” juga mengandung makna bahwa manusia itu sangat membutuhkan berbagai perkara yang menunjang kehidupan mereka. Diantara perkara tersebut ialah teknologi. Seperti teknologi pangan, kesehatan, transportasi, dan yang Ilmu yang Tidak Terputusإِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” HR. MuslimHadis ini menyatakan bahwa ilmu yang kemudian diamalkan, maka pahalanya tidak akan pernah terputus. Sama halnya dengan penerapan ilmu dalam bentuk teknologi. Seperti misalnya membuat sebuah aplikasi yang di dalamnya mengandung unsur kebaikan, dan kebaikan-kebaikan yang dicantumkan dalam aplikasi tersebut terusdiamalkan oleh orang sudah pasti si pembuat aplikasi ini mendapatkan pahala sama seperti orang yang mengamalkan kebaikan tersebut. Tidak ada yang buruk selama kita tetap berada dalam jalur yang sesuai dengan tuntunan agama, meskipun ranahnya ialah Mengkaji Ilmu Teknologi untuk Sukses Duniaمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ“Barang siapa menginginkan perkara yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin selamat dan berbahagia di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula.” HR. Bukhari dan MuslimTidak diragukan lagi, untuk mencapai kesuksesan dunia, setiap orang tentu wajib memiliki ilmu yang dapat digunakannya sebagai wasilah kesuksesan tersebut. Tidak mungkin ada orang yang menjadi hebat, kaya, maupun terkenal di dunia tapi kosong dari suatu ilmu yang membawa kesuksesan di dunia adalah ilmu teknologi. Bukankah kita lihat saat ini bahwa mayoritas orang terkaya di muka bumi adalah mereka yang menguasai teknologi? Elon Musk dengan Space X dan teslanya, Bill Gates dengan Microsoftnya, Marck Zuckerberg dengan sudah selayaknya bagi seorang muslim untuk mempelajari ilmu teknologi secara Orang yang Paham Teknologi Menjadi Rujukanعَنْ سَعْدٍ، قَالَ مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّDari sahabat Sa’ad mengisahkan, “Pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di tengah dadaku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda,“Sesungguhnya Engkau menderita penyakit jantung. Temuilah Al-Harits bin Kaladah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya dia adalah seorang tabib dokter. Dan hendaknya dia Al-Harits bin Kaladah mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuk beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.” HR. Abu DaudMeskipun seorang nabi yang diberikan banyak keistimewaan oleh Allah, Nabi Saw. tidak dapat melakukan semua hal, termasuk dalam menyembuhkan manusia. Bahkan pada hadits ini beliau menyuruh sahabatnya yang sakit tersebut untuk berobat kepada yang lebih paham dalam ilmu teknologi kesehatan, yaitu secara tidak langsung hadits ini menunjukkan kemuliaan orang yang mengetahui teknologi. Hal ini karena mereka akan menjadi rujukan bagi siapapun yang butuh kepada teknologi yang dikuasainya. Wallaahu A’lamBaca jugaHadits Tentang Aqidah AhlakMembantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!
Mencari ilmu adalah salah satu tujuan syariat Islam, untuk mewujudkan kebaikan umat manusia, membangun bumi ini, serta membantu beribadah kepada Allah SWT telah mewajibkan kita untuk menuntut ilmu. Dan Dia akan memberikan kemuliaan kepada para penuntut ilmu, sesuai firman-Nya,يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ …“… Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” Al-Mujadilah 11Ilmu pengetahuan itu ada dua macam, yaituIlmu yang terpuji al-uluumul-mahmuudah untuk mewujudkan kebaikan umat tercela al-uluumul-madzmuumah yang hanya menghasilkan keburukan, oleh karena itu dilarang oleh dimaksud ilmu terpuji tidak hanya ilmu-ilmu syariah saja, namun juga ilmu-ilmu modern yang menghasilkan kebaikan untuk umat mengajak seluruh manusia untuk meneliti dan berpikir tentang kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, juga menggunakan akal untuk merumuskan dan menghasilkan dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang semesta ini, menghasilkan kebaikan bagi manusia. Hal itu telah diterapkan pada masa awal kekhalifahan saat itu, ulama Islam menjadi pelopor dalam banyaknya bidang ilmu pengetahuan eksperimental dan sosial. Ulama Islam generasi pertama dapat menyebarkan ilmu pengetahuan dengan segenap cabangnya di seluruh penjuru menjadi tempat penyebaran terkenal bagi ilmu pengetahuan itu. Di antara ulama muslim generasi pertama adalahHasan bin Haitsam dalam bidang optik dan fisikaIbnu Sina dalam bidang kedokteranAr-Razi dalam bidang kealamanJabir bin Hayyan dalam bidang kimiaAl-Khawarizmi di bidang matematikaSelain yang telah disebutkan, masih banyak ulama lainnya yang juga berperan dalam penyebaran ilmu akal dan terus belajar serta seterusnya beribadah kepada Allah SWT dengan mata hati, cahaya dan pemahaman yang benar adalah salah satu tujuan syariat Islam. Allah SWT telah menyinggung hal itu dalam firman-Nyaهُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا اللّٰهُ ۘوَالرَّاسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ“… Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, Kami beriman kepada ayat-ayat yang Mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal….” Ali Imran 7Kemudian, Rasulullah SAW bersabdaمَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ“Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah swt. maka Dia akan membuatnya faqih dalam agama. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar.”HR BukhariIlmu pengetahuan, ulama, dan para penuntut ilmu mempunyai kedudukan yang mulia dalam Islam. Al-Qur’an telah menegaskan hal itu dalam banyak ayat-Nya. Kemudian datang sunnah Nabi Muhammad SAW menjelaskan secara terperinci kedudukan Islam juga mencakup hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang mengatur sistem ilmu dan metodologi serta memberikan landasan bagi proses antara buah pengertian Islam terhadap ilmu pengetahuan, para ulama dan para penuntut ilmu adalah mendidik dan menyiapkan generasi ulama muslim yang menyebarkan seluruh ilmu di dunia dan turut andil dalam membangun peradaban dari itu, tentunya kita tak boleh jemu untuk mencari ilmu pengetahuan. Karena para pencari ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT sehingga mencapai derajat mujahid di jalan Allah SWT.
hadits tentang ilmu pengetahuan dan teknologi